Minggu, 29 Maret 2015

Pertemuan ke-6

MINGGU, 29 MARET 2015

Resume Pertemuan ke 6
Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-6 pada tanggal 24 Maret 2015, Pak Amril menerangkan materi tentang Positioning dan dilanjutkan dengan materi Bauran Pemasaran. Berikut lebih jelasnya mengenai kedua pembahasan materi tersebut.

A.     Positioning
Positioning merupakan proses membedakan produk jasa guna membandingkan dengan produk pesaing, terkait dengan apa yang akan dilakukan terhadap pikiran dan keinginan konsumen. Walaupun dalam pasar yang berisi produk homogen, namun menciptakan sebuah perbedaan, seperti tampilan, variasi produk, dll.

Langkah-langkah melakukan Positioning:
1.        Mengenali keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan.
2.        Memilih keunggulan yang paling kuat.
3.        Menyampaikan keunggulan secara efektif kepada target pasar, baik dengan promosi iklan, brosur, dll.
Mis Positioning:
1.        Under-positioning, suatu keadaan dimana konsumen tidak mengenal keunggulan produk, maka marketer harus mampu menyampaikan keunggulan yang dimiliki secara efektif.
2.        Over-positioning, konsumen telah memiliki sedikit gambaran, minimal tentang keunggulan produk.
3.         Confused-positioning, keadaan dimana konsumen merasa tidak pasti, yang mungkin disebabkan hanya banyak janji.
4.        Doubtful-positioning, adanya keraguan konsumen terhadap kualitas produk. Dalam hal ini, marketer harus mampu meyakinkan konsumen dan membuktikan kualitas atau keunggulan atas produknya, contohnya bisa dengan menampilkan beberapa testimoni yang telah ada dari pelanggan lain.

B.       Bauran Pemasaran
Adalah Alat yang bisa digunakan dalam sebuah bisnis untuk melihat peningkatan reaksi, kurang lebih melihat bagaimana hubungan/keterkaitan antara sasaran dengan target market, atau melihat apakah sasarannya sudah pas atau belum.
Pada awalnya empat komponen dalam Marketing Mix yang kemudian berkembang untuk industry jasa, menjadi 7 komponen, yaitu:
Elemen-elemen Bauran Pemasaran:
Empat elemen dibawah ini merupakan elemen pokok dalam bauran pemasaran baik untuk barang maupun jasa,
1.        Product (Produk)
2.         Price (Harga)
3.         Place (Tempat)
4.        Promotion (Promosi)

dan ketiga elemen dibawah ini merupakan elemen tambahan khusus untuk jasa.
5.        People (Orang), terkait dengan siapa yang memproduksi, menjual, melayani, dsb.
6.        Process (Proses), terkait dengan proses dibuatnya sebuah produk. Contohnya, restoran F yang menunjukkan proses dimasaknya sebuah makanan yang dijual, berdekatan atau berhadapan dengan tempat dimana konsumen memesan. Ini bermaksud agar konsumen yakin dengan produk yang akan dibelinya.
7.         Physical Environment (Lingkungan fisik), terkait dengan keadaan lingkungan yang mempengaruhi eksistensi suatu produk, seperti tempat, cuaca. Contohnya, perusahaan McD yang mulai membuat banyak cabang diluar Mall, agar lebih leluasa mengembangkan pelayanannya seperti menciptakan McD Drive Thru.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai elemen Mix Marketiing
1.        Produk, yaitu sesuatu yang akan dibeli oleh konsumen yang berkaitan dengan:
a.         Desain, yang tentunya berbeda/unik dengan produk lainnya guna menarik pelanggan.
b.        Teknologi, contohnya: produk handmade biasanya lebih mahal, karena dibuat langsung dari hasil karya tangan yang memerlukan keterampilan dan ketelitian khusus, berbeda dengan mesin yang lebih mudah dan cepat.
c.        Usefulness (kegunaan), contohnya: baju batik, yang penggunaannya mungkin hanya untuk saat-saat tertentu yang formil.
d.       Convenience, berkaitan dengan bagaimana kenyamanan yang tercipta bila menggunakan/mengkonsumsi produk tersebut.
e.        Value, adakah nilai tambah bila menggunakan produk tersebut. Contohnya mobil bermerek BMW, konsumen tentu merasa bertambahnya nilai diri/prestise saat menggunakannya.
f.        Quality, berkaitan dengan bagaimana kualitas dari suatu produk yang dihasilkan guna meyakinkan konsumen agar tidak ragu atau menyesal telah mengkonsumsinya.
g.       Packaging (kemasan), contohnya tampilan/outfit mahasiswa dari fakultas yang berbeda, jelaslah perbedaan antara mahasiswa fakultas pendidikan yang rapih selayaknya calon pendidik dengan mahasiswa fakultas lainnya yang mungkin lebih cuek dalam mengenakan tampilannya.
h.       Branding (merek), terkait dengan pemilihan atau pemberian sebuah nama yang bermakna untuk suatu produk yang diciptakan.
i.         Accessories (aksesoris atau pelengkap).
j.         Warranties (garansi/jaminan), berhubungan dengan bagaimana seorang marketer dapat memberi sebuah jaminan pasti akan kualitas atau keunggulan produknya.

Metode menciptakan perbedaan pada produk:
1.        Extension strategies, terkait dengan strategi perluasan atau tambahan variasi dan kualitas pada sebuah produk.
2.        Product: memperbaharui kemasan dan mengenalkan versi terbaru, contohnya: mobil keluaran terbaru dengan kemasan dan versi yang baru, namun ternyata mesinnya merupakan mesin mobil lama
3.        Price: menurunkan harga untuk menarik konsumen, contohnya: buah duku yang sudah berubah keadaannya (sudah hitam namun masih layak konsumsi) dijual dengan harga lebih murah agar habis dibeli konsumen
4.        Promotion: memperluas cara promosi dengan iklan yang baru yang lebih menarik dan variatif
5.        Place: mencari atau memindahkan tempat dagang ke tempat strategis yang mudah ditemui konsumen.
6.        Specialized versions, membuat versi yang lebih spesial atau berbeda yang memiliki kelebihan dari produk sebelumnya.
7.        New edition, menciptakan produk dengan edisi terbaru yang sesuai kebutuhan serta keinginan konsumen (up to date).
8.        Improvements, mengadakan suatu penyempurnaan atau peningkatan keunggulan dan kualitas dari suatu produk.
9.        Changed packaging, merubah tampilan pada kemasan yang lebih menarik.
10.    Technology, menyediakan mesin/teknologi terbaik untuk menciptakan produk yang terbaik pula.

BRANDING
1.        Mudah dikenali dari logonya, kemasan, rasa, atau iklan, dsb.
2.        Terpercaya dengan garansi/jaminan atas kualitasnya
3.        Membuat konsumen memiliki kebanggaan tersendiri atau adanya suatu nilai tambah bila menggunakannya
4.        Membuat konsumen bersedia mengeluarkan uang lebih untuk merek tersebut.

Brand Loyalty
1.        Adanya kesetiaan konsumen pada suatu merek, konsumen membeli lagi dan lagi produk yang berhubungan dengan merek tersebut.
2.        Fairy washing-up liquid: karena begitu loyalnya, konsumen akan tetap membeli produk dengan merek tersebut sekalipun perusahaan lain menciptakan produk yang hampir sama.
3.        Fairy washing powder: produk dengan merek tersebut digunakan dengan setia guna dianggap mempercantik mereka yang menggunakan.
4.        Fairy dishwasher powder: konsumen tetap membeli produk merek tersebut sekalipun tidak cocok dalam menggunakannya, ini dikarenakan begitu loyalnya terhadap suatu merek.
5.        Produk sering terjual pada tempat-tempat yang menguatkan brand image tersebut, contohnya menjual minuman di sebuah tempat olahraga.


2.        Price (harga), yaitu jumlah tertentu yang harus disiapkan konsumen untuk membeli suatu produk, berkaitan dengan:
a.        Skimming: harga yang tidak pasti atau dapat berubah sesuai keadaan, yang akan membuat konsumen tertarik. Contohnya, untuk calon murid yang mendaftarkan diri pada gelombang pertama maka pihak sekolah menawarkan uang pangkal yang dibayarkan akan lebih murah.
b.       Penetrasi: membuat harga yang lebih murah dari pesaing, dan cenderung memberi diskon untuk produknya.
c.        Psychological: perbedaan harga antara penjual satu dan penjual lainnya akan mempengaruhi keadaan psikologi seorang konsumen.
d.       Cost-plus: strategi memberi suatu tambahan pada saat konsumen membeli produk kita. Contohnya, Matahari Dept. Store yang memberi sebuah voucher tambahan bila konsumen telah berbelanja sekian rupiah.
e.        Loss leader: strategi menjual produk dengan harga murah namun banyak yang beli, daripada untung besar namun sedikit pembeli.

Cara menciptakan harga terbaik (best price) untuk suatu produk:
1.      Menempatkan harga dengan benar yang sesuai keadaan produk dan pasar.
2.      Beberapa dasar/alasan untuk menentukan harga tersebut
a.        Berapa biaya untuk membuat produk
b.        Berapa harga yang ditawarkan pesaing
c.        Mencoba mengenali produk-produk baru
d.       Bergantung dengan image yang ingin dibangun untuk sebuah produk

Mengambil keputusan
1.        Harga yang murah akan menarik pelanggan, ini memungkinkan kuantitas atau banyaknya suatu produk terjual.
2.        Harga yang kompetitif atau dapat bersaing, berkaitan dengan bagaimana melihat pelayanan, kualitas, serta promosi produk yang lebih baik, bukan hanya melihat murahnya harga.
3.         Harga tinggi dapat dibayarkan jika produknya pun terlihat sangat baik dari yang lain.

Teknik penentuan harga:
1.         Berdasarkan waktu, contohnya: saat lebaran tiba, pakaian akan mengalami diskon.
2.        Cost-plus (tambahan), contohnya: kebijakan buy 2 get 1
3.        Start-up or penetration pricing
4.        Off the top or price skimming

Minggu, 22 Maret 2015

Resume pertemuan ke-5 kelompok 4

Resume Pertemuan Ke-5
Resume Pertemuan Kelima mata kuliah Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan Pada Hari Selasa, 17 Maret 2015 yang dipresentasikan oleh kelompok 4 yaitu Ajeng Marsela, Nur Rizki Devi, dan Putri Andriyani dikarenakan Pak Amril Muhammad tidak dapat hadir dalam perkuliahan dengan membahas tentang Segmentasi dan Targeting Pasar

A.     Segmentasi Pasar

1.        Pengertian Segmentasi Pasar
Menurut buku Philip Kotler dan Gary Armstrong yang berjudul Marketing An introducing, Segmentasi Pasar, yaitu membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin menghendaki bauran produk atau pemasaran yang terpisah.
Menurut buku Gregorius Chandra yang berjudul Strategi Dan Program Pemasaran, Segmentasi Pasar dapat diartikan sebagi proses mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan perilaku dan atau respon terhadap program pemasaran spesifik.
 Menurut Buku Winardi Yang Berjudul Ilmu Dan Seni Menjual, Segmentasi Pasar adalah pengetahuan dasar yang menyatakan bahwa setiap pasar terdiri dari segmen-segmen yang dapat dipisahkan, yang terdiri dari pembeli dengan:
a. Kebutuhan-kebutuhan yang berbeda.
b. Gaya pembelian yang berbeda.
c. Reaksi yang berbeda terhadap variasi-variasi penawaran.
Menurut buku M. Mursid yang berjudul Manajemen Pemasaran, Segmentasi (Pengelompokkan) Pasar adalah pembagian daripada pasar secara keseluruhan ke dalam kelompok-kelompok untuk penyesuaian yang lebih tepat dan konkret dan suatu produk sesuai dengan keinginan, kebutuhan serta karakteristik konsumen.

2. Pola Dasar Segmentasi Pasar

3 pola dasar untuk mengelompokkan pasar yaitu:
a. Geographic Segmentation
Pengelompokkan didasarkan atas daerah di mana para penjual membedakan secara teliti, kira-kira daerah mana yang bisa memberikan keuntungan yang berbeda-beda. Contoh: adanya beda daerah sejuk dan daerah panas. Pada daerah sejuk sangat cocok dipasarkan pakaian yang tebal-tebal, sedangkan di daerah panas cocok dipasarkan pakaian yang tipis dan todak menahan panas.Pada daerah wisata dipasarkan barang atau produk yang bersifat khas di daerah yang bersangkutan, tempat-tempat penginapan, transportasi dan sebaginya.
b.Demographic Segmentation
Demographic segmentation ini dimaksudkan untuk membedakan berbagai macam kelompok atas dasar keadaan suatu masyarakat yang berubah (demographic variables) seperti misalnya pengelompokkan dalam bidang umur, jenis kelamin, dan besarnya family, pendapatan, jabatan kepala keluarga, pendidikan, siklus penghidupan keluarganya (family life cycle), pengelompokkan bidang agama, social, suku.
c. Psychographic Segmentation
Dengan psychographic segmentation ini kita mencoba membedakan berbagai macam kebutuhan pembeli atau adalah timbul sebagai hasil dan kenyataan bahwa kebutuhan pembeli lebih berbeda sepanjang life style atau personality life daripada demographic lives. berdasarkan pada variabel-variabel seperti nilai, sikap, dan gaya hidup.

3. Syarat-Syarat Segmentasi Yang Efektif
segmen-segmen pasar harus memiliki ciri-ciri berikut:
1. Dapat diukur (measurability): sejauh mana ukuran dan daya segmen dapat diukur. Variabel segmen  sulit diukur. seperti ukuran segmen remaja peminum minuman keras, terutama yang alasannya karena berontak kepada orang tua.
2. Dapat dicapai (accessibility): sejauh apa segmen-segmen tersebut dapat dicapai dan dilayani.
3. Cukup besar (substantiality): sejauh apa segmen-segmen tersebut cukup besar dan menguntungkan. Sebuah segmen seharusnya merupakan kelompok homogen sebesar mungkin yang bernilai dan dapat diikuti dengan sebuah program pemasaran yang disesuaikan. Sebagai contoh, area metropolitan besar dapat mendukung beragam restoran etnis. Sebaliknya di kota kecil, restoran etnis tidak mungkin dapat bertahan.
4.Dapat dilayani (actiontability): sejauh apa program yang efektif dapat dirancang untuk menarik dan melayani segmen-segmen tersebut.

4. Prosedur Segmentasi Pasar
Prosedur segmentasi pasar terdiri dari tiga tahap:
a. Tahap survey: periset menyelenggrakan wawancara untuk mencari penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan terhadap motivasi konsumen, sikap, dan perilaku.
b. Tahap analisis periset menggunakan analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkorelasi tinggi. Kemudian periset menggunakan analisis kelompok untuk menghasilkan penetapan jumlah segmen maksimum
c. Tahap pembentukan: masing-masing kelompok sekarang dibentuk dengan persyartan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi, dan kebiasaan konsumsi media mereka. Masing-masing segmen dapat diberi namaberdasarkan sifat-sifat dominan yang membedakan.

B.Targeting Pasar
1. Penetapan Pasar Sasaran
Evaluasi terhadap daya tarik segmen pasar dapat dilakukan dengan menggunakan tiga faktor utama. Pertama, ukuran dan potensi pertumbuhan segmen. Kedua, karakteristik structural segmen yang terdiri atas kompetisi, kejenuhan segmen, protektabilitas, dan risiko lingkungan. Ketiga, kesesuaian antara produk dan pasar (product-market fit).
Beberapa langkah yang harus diperhatikan bagi perusahaan untuk memasuki pasar:
1. Menetapkan pelengkap (atribut) yang dianggap penting, dan mengidentifikasi segmen pasar yang berbeda.
2. Menentukan luas dari segmen pasar.
3. Menentukan merek-merek yang ada di pasar.
4. Mencari peluang segmen-segmen pasar yang belum dilayani dan mencari kesukaan yang sama atau tidak, Mencari hubungan berbagai segmen pasar geographic, demographic dan psychographic


2. Memilih Strategi Sasaran Pemasaran
strategi sasaran pemasaran:
a. Sumber-sumber perusahaan
b. Kebersamaan produk (homogeni produk)
c. Tingkat produksi dalam daur hidup
d. Keserbasamaan pasaran (homogenitas)
e. Siasat pemasaran bersaing.

Minggu, 15 Maret 2015

Pertemuan ke-4

PERTEMUAN KE-4
Selasa, 10 Maret 2015

A.     Analisis Lingkungan Pemasaran
Marketing Environtment (Lingkungan pemasaran) adalah pelaku dan kekuatan diluar pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk membangun dan menjaga kesuksesan transaksi dengan target pelanggan itu.
1.      Lingkungan mikro: kekuatan terdekat dalam perusahaan yang mempengaruhi kemampuan untuk melayani pelayanan. Perusahaan itu sendiri, pemasuk, saluran distribusi, pelanggan, pesaing, dan masyarakat.
-         Pekerjaan manajemen pemasaran adalah untuk membangun hubungan dengan pelanggan dengan memberikan pelanggan value/harga dan kepuasan.
-         Bagaimana manajer pemasaran tidak dapat mengerjakan tugasnya sendiri.
-         Kesuksesan mereka bergantung pada faktor.

a)      Dalam perusahaan :
1.      Top management
2.      Finance/keuangan
3.      Riset dan development (pengembangan)
4.      Purchasing (pembelian)
5.      Manufacturing (proses produksi; jumlah, kualitas)
6.      Accounting (pembukuan pencetakan keuangan; utang, pembayaran gaji. 

Suppliers (pemasok) : menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan dari perusahaan memproduksi dan menyediakan jasa.
-         Jadi, harus disurvey dahulu, apakah barang tersebut ada atau tidak. Lalu, perusahaan harus meneliti dahulu dan di telaah segala aspeknya.
-         Input-input penting itu diawali harganya (penguasaan pada harga terkini dari pemasukan mereka). Contoh: indofood sudah punys kebun cabe sendiri karena harga cabe yang tidak stabil bisa naik/turun.
b)      Marketing Intermediaries
-         Lembaga yang membantu perusahaan untuk mempromisikan, menjualkan dan didistribusikan untuk menemukan pembeli.
-         Menjual ulang, perusahaan distribusi fisik (contoh, perusahaan kontainer,dll.), agen jasa (contoh; mau sekolah di Austrlia, sudah diurus oleh agen disini), beli barang dengan kredit/ tidak bisa cash ( financial intermediaries seperti perusahaan elektronik).
c)      Costumer (pelanggan)
-         Costumer markets: pelanggan pasar/biasa
-         Bussines markets: dijual kembali, tetapi merk tetap
-         Reseller markets: diberi merk/beli sendiri
-         Goverment markets: perusahaan atau kantor-kantor/tender
-         Internasional markets: barang-barang expor
d)      Publics
-         Financial Public
-         Media public
-         Goverment public
-         Citizen public: tuntutan masyarakat lokal untuk mendapatkan penghasilan.
-         General public
-         Internal public
2.      Lingkungan Demografis
-         Size: jumlah/berapa banyak dalam satu daerah
-         Dencity: kepadatan
-         Location: lokasi (makin jauh lokasinya, makin mahal)
-         Age: usia (harus sesuai dengan usia/ target dilingkungannya)
-         Gender: sesuai banyaknya jenis lelaki/perempuan
-         Place: tempat
-         Occoupation: pekerjaan (berkelompok dalam menjual). Contoh: penjual buah, buah semua)
-         Statistik: data-data
3.      Lingkungan Ekonomi
-         Buying power: kekuatan daya beli. Contoh: banyak discount
-         Spending patren (pola pengeluaran), contoh: anak kost minggu pertama makan enak, minggu terakhir makan berkurang menjadi mie.
4.      Lingkungan Alam
-         Keterbatasan bahan baku
-         Kenaikan biaya energi: listrik, bahan bakar
-         Kenaikan populasi
-         Campur tangan pemerintah dalam manajemen sumber daya alam.
5.      Lingkungan Teknologi
-         Tekonologi baru: dalam penyajian, ada cara baru
-         Membuat produk baru: bervariasi bentuk, rasa
-         Peluang pasar
-         Kecepatan teknologi: contoh, teknologi produk cina
-         Anggaran untuk riset dan development
-         Konsentrasi pada peningkatan: contoh, mesin compresor
-         Increast
6.      Lingkungan Politik
-         Laws: ada pembatasan hukum
-         Goverment agencies: untuk pengurusan izin
-         Presure Group: contoh, MLM, masyarakat (penempatan)
-         Legislation regulating bussines: regulasi bisnis
-         Changing Goverment: perubahan Pemerintah, contoh: perubahan jualan dipasar kramat jati berbeda sesuai ketentuan/kebijakan pemerintah
7.      Lingkungan Budaya
-         Persistence of culture value: bagaimana menjaga nilai kebudayaan
-         Shift in secondary culture values: bidaya lokal disesuaikan.
a)      People’s value of themselves: tergantung tempat/ sesuiakan dengan keadaan seperti: anak kuliahan memakai kemeja dan tas gemblok, atau anak mahasiswa FBS yang lelaki agak urakan.
b)      People’s views of others: bagaimana mereka lihat orang lain. Contoh: melihat kebanyakan orang berjilbab, sekarang dia jadi berjilbab.
c)      People’s views of society: melihat masyarakat, contoh; tinggal di komplek dengan dikampung gayanya berbeda.
d)      People’s views of nature: bagaimana ia memandang alam
e)      People’s views of universe:  bagaimana ia melihat dunia. Contoh: prinsip orang berbeda-beda mengenai dunia.

“Person Marketing”

Definisi “Person Marketing”

“Person Marketing is marketing activity aimed at creating target market awareness, and a favorable opinion, of a particular person". "Orang Pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan kesadaran target pasar, dan opini yang baik, dari orang tertentu
“Personal Marketing brief description is marketing efforts designed to cultivate the attention and preference of a target market toward a person". "Pemasaran Pribadi deskripsi singkat adalah upaya pemasaran yang dirancang untuk menumbuhkan perhatian dan preferensi target pasar terhadap seseorang".
“Examples for Person Marketing, Athlete Peyton Manning, Denver Broncos quarterback; celebrity Balke Shelthon, country singer.”
Person Marketing merupakan sudut pandang pemasaran yang berorientasi pada merubah sikap tanggapan individu dan atau masyarakat terhadap individu/seseorang tertentu. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa jenis kegiatan pemasaran antara lain :
a. Political Candidate Marketing yakni kegiatan seseorang sebagai anggota politik tertentu yang berusaha mengungkapkan kemampuannya dan mencalonkan diri.
b. Celebrity Marketing yakni berupa pemasaran kemasyuran seseorang misalnya bintang film.
c. Credential Marketing, yakni pemasran surat kepercayaan atas nama individu tertentu yang dapat digunakan untuk merubah sikap individu atau masyarakat tertentu.
d. Affect Marketing, yakni pemasaran kepura-puraan/kerawanan seseorang dalam melaksanakan kegiatan untuk maksud-maksud terselubung.

Sumber:
http://opinisangpemimpi.blogspot.com/2012/01/meta-marketing.html?m=1
http://www.answers.com/Q/What_is_the_definition_of_person_marketing
https://books.google.co.id/books?id=1TlBBAAAQBAJ&pg=PA16&vq=person+marketing&dq=person+marketing&output=html_text&source=gbs_search_r&cad=1

Pertemuan ke-3

PERTEMUAN KE-3
A. Marketing Management Philosophies


1. Production Concept
Perusahaan yang percaya pada filosofi ini berfikir bahwa jika barang/jasa murah dan mereka dapat dibuat tersedia banyak. Jadi, membuat barang sebanyak-banyaknya agar harganya murah dan makin banyak yang beli. 


2. Product Concept
Jika kualitas barnag/jasa adalah standar yang baik, pelayanan dapat dengan mudah menarik. Bahwa pelanggan mendapatkan ketertarikan terhadap produk-produk berkualitas baik. Upaya pemasaran mereka untuk meningkatkan kualitas produk mereka dengan membuat jumlah yang terbatas.


3. Selling Concept
Perusahaan yang percaya pada konsep ini berpikir bahwa konsumen membeli barang dengan mudah dengan cara toko online.


4. Marketing Concept
Bahwa keberhasilan dapat dicapai hanya melalui kepuasan konsumen. Jadi, barang/jasa harus tersedia apa saja yanng konsumen inginkan. Upaya pemasaran mereka untuk mencapai kepuasan konsumen.


5. Societal Marketing Concept
Konsep ini menekankan tidak hanya kepuasan pelanggan tetapi juga membiarkan pentingnya kesejahteraan konsumen/masyarakat. Tidak semata-semata memikirkan kepuasan mereka tetapi bagaimana meningkatkan produk/jasa.

B. Konsep Dasar Jasa


1. Pengertian Jasa
Semua aktivitas ekonomi yang keluarannya tidak berbentuk fisik secara umum dikonsumsi yang bersamaan dengan prodduksi, menyediakan nilai tambah (kenyamanan), hiburan/kesenangan, sehat.
Pengertian Jasa menurut Kothler: Setiap kegiatan atau manfaat yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang tidak berwujud dan tidak mengakibatkan pemilihan apapun yang mungkin terkait dengan produk fisik.


2. Karakteristik Jasa
a) Intangibility: tidak dapat dirasa, diraba, dicium, didengar sebelum jasa itu dibeli (menggambarkan kinerja).
• Pelanggan membeli jasa bisa dikonsumsi tak bisa memiliki.
• Kualitas jasa tampak pasa tempat, orang, bahan-bahan, harga, dan simbol.
• Tugas penyedia jasa: managing the evidente, tanglillize the intangible (Levit, 1977).


b) Inseparability
• Jasa dijual dulu, diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
• Interaksi penyesia dan pelayanan mempengaruhi hasil jasa.
• Kunci sukses pada kualitas penyedia dan keterlibatan pelanggan.
• Fasiliitas pendukung dan pemilihan likasi penyediaan jasa menjadi pertimbangan utama pelanggan.


c) Variability
• Non Standardized output : bervariasi bentuk, kualitas, jenis.
• Penyebabnya kerjasama pelanggan, motivasi penyedia layanan, bahan kerja perusahaan (Boove, Houtson dan Till, 1995)
• Upaya untuk menjada kualitas jasa : investasi personil, standarisasi proses, membantu kepuasan pelanggan.
• Costumization : desain kebutuhan pelanggan.


d) Perishability
• Komunitas jasa tak tahan lama, tidak dapat disimpan.
• Bisa disimpan dalam bentuk reservasi.
• Permintaan pelanggan bervariasi dipengaruhi musim.

C. Kunci Sukses Jasa
• Renewing the service offering : adanya pembaharuan
• Localizing the point of service system
• Leveraging the service contract : pengaruh dalam kontrak
• Using information power strategically 
• Determining the strategis value of a Service business

Definisi Transaksi menurut para ahli

Berikut ini adalah beberapa Pengertian Transaksi Menurut Para Ahli :

1. Menurut Sunarto Zulkifli (2003:10) dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Akuntansi Perbankan Syariah” menyatakan bahwa : “Secara umum transaksi dapat diartikan sebagai kejadian ekonomi/ keuangan yang melibatkan paling tidak 2 pihak (seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam meminjam atas dasar sama-sama suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hukum atau syariah yang berlaku. Dalam sistem ekonomi yang paradigma Islami, transaksi harus dilandasi oleh aturan hukum-hukum Islam (syariah) karena transaksi adalah manifestasi amal manusia yang bernilai ibadah dihadapan Allah, yang dapat dikategoriakn menjadi 2 yaitu transaksi halal dan haram.”
2. Pengertian transaksi menurut Skousen (2007:71) dalam bukunya yang berjudul ”Pengantar Akuntansi Keuangan” menyatakan bahwa : “Pertukaran barang dan jasa antara (baik individu, perusahaan-perusahaan dan organisasi lain) kejadian lain yang mempunyai pengaruh ekonomi atas bisnis.”
3. Definisi transaksi menurut Indra Bastian (2007:27) adalah sebagai berikut : “Transaksi adalah pertemuan antara dua belah pihak ( penjual dan Pembeli) yang saling menguntungkan dengan adanya data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan kedalam jurnal setelah melalui pencatatan”
4. Pengertian transaksi  menurut Slamet Wiyono (2005:12) adalah sebagai berikut : “Transaksi adalah suatu kejadian ekonomi atau keuangan yang melibatkan paling tidak dua pihak( seseorang dengan seseorang atau beberapa orang lainnya) yang saling melakukan pertukaran, melibatkan diri dalam perserikatan usaha pinjam meminjam dan lain-lain atas dasar suka sama suka ataupun atas dasar suatu ketetapan hokum/syariat yang berlaku”
5. Pengertian transaksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut: “Persetujuan jual beli dalam perdagangan antara pihak pembeli dan penjual”.


Sumber:
https://mukhtar17luthfy.wordpress.com/2012/09/24/transaksi-menurut-para-ahli/

Pemasaran

1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses dimana seseorang atau sekelompok dapat memenuhi keinginan melalui membuat atau mempertukarkan produk, barang, dan nilai-nilai dengan orang lain.
Pemasaran harus memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan.

Didalam pemasaran:
a. Need (kebutuhan): suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu, mesti telah dipenuhi.
b. Wants (keinginan): keinginan yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Berkaitan dengan kultur budaya.

2. Produk
Produk adalah apa yang bisa ditawarkan ke pasar yang bisa diperhatikan dibawa/diambil, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memberikan kepuasan baik untuk keinginan maupun kepuasan yang termasuk objek fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.
Ada dua macam produk:
a. Goods (barang yang nyata)
b. Services (jasa, barang yang tidak nyata)