Minggu, 29 Maret 2015

Pertemuan ke-6

MINGGU, 29 MARET 2015

Resume Pertemuan ke 6
Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa Pendidikan pertemuan ke-6 pada tanggal 24 Maret 2015, Pak Amril menerangkan materi tentang Positioning dan dilanjutkan dengan materi Bauran Pemasaran. Berikut lebih jelasnya mengenai kedua pembahasan materi tersebut.

A.     Positioning
Positioning merupakan proses membedakan produk jasa guna membandingkan dengan produk pesaing, terkait dengan apa yang akan dilakukan terhadap pikiran dan keinginan konsumen. Walaupun dalam pasar yang berisi produk homogen, namun menciptakan sebuah perbedaan, seperti tampilan, variasi produk, dll.

Langkah-langkah melakukan Positioning:
1.        Mengenali keunggulan yang mungkin dapat ditampilkan.
2.        Memilih keunggulan yang paling kuat.
3.        Menyampaikan keunggulan secara efektif kepada target pasar, baik dengan promosi iklan, brosur, dll.
Mis Positioning:
1.        Under-positioning, suatu keadaan dimana konsumen tidak mengenal keunggulan produk, maka marketer harus mampu menyampaikan keunggulan yang dimiliki secara efektif.
2.        Over-positioning, konsumen telah memiliki sedikit gambaran, minimal tentang keunggulan produk.
3.         Confused-positioning, keadaan dimana konsumen merasa tidak pasti, yang mungkin disebabkan hanya banyak janji.
4.        Doubtful-positioning, adanya keraguan konsumen terhadap kualitas produk. Dalam hal ini, marketer harus mampu meyakinkan konsumen dan membuktikan kualitas atau keunggulan atas produknya, contohnya bisa dengan menampilkan beberapa testimoni yang telah ada dari pelanggan lain.

B.       Bauran Pemasaran
Adalah Alat yang bisa digunakan dalam sebuah bisnis untuk melihat peningkatan reaksi, kurang lebih melihat bagaimana hubungan/keterkaitan antara sasaran dengan target market, atau melihat apakah sasarannya sudah pas atau belum.
Pada awalnya empat komponen dalam Marketing Mix yang kemudian berkembang untuk industry jasa, menjadi 7 komponen, yaitu:
Elemen-elemen Bauran Pemasaran:
Empat elemen dibawah ini merupakan elemen pokok dalam bauran pemasaran baik untuk barang maupun jasa,
1.        Product (Produk)
2.         Price (Harga)
3.         Place (Tempat)
4.        Promotion (Promosi)

dan ketiga elemen dibawah ini merupakan elemen tambahan khusus untuk jasa.
5.        People (Orang), terkait dengan siapa yang memproduksi, menjual, melayani, dsb.
6.        Process (Proses), terkait dengan proses dibuatnya sebuah produk. Contohnya, restoran F yang menunjukkan proses dimasaknya sebuah makanan yang dijual, berdekatan atau berhadapan dengan tempat dimana konsumen memesan. Ini bermaksud agar konsumen yakin dengan produk yang akan dibelinya.
7.         Physical Environment (Lingkungan fisik), terkait dengan keadaan lingkungan yang mempengaruhi eksistensi suatu produk, seperti tempat, cuaca. Contohnya, perusahaan McD yang mulai membuat banyak cabang diluar Mall, agar lebih leluasa mengembangkan pelayanannya seperti menciptakan McD Drive Thru.

Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai elemen Mix Marketiing
1.        Produk, yaitu sesuatu yang akan dibeli oleh konsumen yang berkaitan dengan:
a.         Desain, yang tentunya berbeda/unik dengan produk lainnya guna menarik pelanggan.
b.        Teknologi, contohnya: produk handmade biasanya lebih mahal, karena dibuat langsung dari hasil karya tangan yang memerlukan keterampilan dan ketelitian khusus, berbeda dengan mesin yang lebih mudah dan cepat.
c.        Usefulness (kegunaan), contohnya: baju batik, yang penggunaannya mungkin hanya untuk saat-saat tertentu yang formil.
d.       Convenience, berkaitan dengan bagaimana kenyamanan yang tercipta bila menggunakan/mengkonsumsi produk tersebut.
e.        Value, adakah nilai tambah bila menggunakan produk tersebut. Contohnya mobil bermerek BMW, konsumen tentu merasa bertambahnya nilai diri/prestise saat menggunakannya.
f.        Quality, berkaitan dengan bagaimana kualitas dari suatu produk yang dihasilkan guna meyakinkan konsumen agar tidak ragu atau menyesal telah mengkonsumsinya.
g.       Packaging (kemasan), contohnya tampilan/outfit mahasiswa dari fakultas yang berbeda, jelaslah perbedaan antara mahasiswa fakultas pendidikan yang rapih selayaknya calon pendidik dengan mahasiswa fakultas lainnya yang mungkin lebih cuek dalam mengenakan tampilannya.
h.       Branding (merek), terkait dengan pemilihan atau pemberian sebuah nama yang bermakna untuk suatu produk yang diciptakan.
i.         Accessories (aksesoris atau pelengkap).
j.         Warranties (garansi/jaminan), berhubungan dengan bagaimana seorang marketer dapat memberi sebuah jaminan pasti akan kualitas atau keunggulan produknya.

Metode menciptakan perbedaan pada produk:
1.        Extension strategies, terkait dengan strategi perluasan atau tambahan variasi dan kualitas pada sebuah produk.
2.        Product: memperbaharui kemasan dan mengenalkan versi terbaru, contohnya: mobil keluaran terbaru dengan kemasan dan versi yang baru, namun ternyata mesinnya merupakan mesin mobil lama
3.        Price: menurunkan harga untuk menarik konsumen, contohnya: buah duku yang sudah berubah keadaannya (sudah hitam namun masih layak konsumsi) dijual dengan harga lebih murah agar habis dibeli konsumen
4.        Promotion: memperluas cara promosi dengan iklan yang baru yang lebih menarik dan variatif
5.        Place: mencari atau memindahkan tempat dagang ke tempat strategis yang mudah ditemui konsumen.
6.        Specialized versions, membuat versi yang lebih spesial atau berbeda yang memiliki kelebihan dari produk sebelumnya.
7.        New edition, menciptakan produk dengan edisi terbaru yang sesuai kebutuhan serta keinginan konsumen (up to date).
8.        Improvements, mengadakan suatu penyempurnaan atau peningkatan keunggulan dan kualitas dari suatu produk.
9.        Changed packaging, merubah tampilan pada kemasan yang lebih menarik.
10.    Technology, menyediakan mesin/teknologi terbaik untuk menciptakan produk yang terbaik pula.

BRANDING
1.        Mudah dikenali dari logonya, kemasan, rasa, atau iklan, dsb.
2.        Terpercaya dengan garansi/jaminan atas kualitasnya
3.        Membuat konsumen memiliki kebanggaan tersendiri atau adanya suatu nilai tambah bila menggunakannya
4.        Membuat konsumen bersedia mengeluarkan uang lebih untuk merek tersebut.

Brand Loyalty
1.        Adanya kesetiaan konsumen pada suatu merek, konsumen membeli lagi dan lagi produk yang berhubungan dengan merek tersebut.
2.        Fairy washing-up liquid: karena begitu loyalnya, konsumen akan tetap membeli produk dengan merek tersebut sekalipun perusahaan lain menciptakan produk yang hampir sama.
3.        Fairy washing powder: produk dengan merek tersebut digunakan dengan setia guna dianggap mempercantik mereka yang menggunakan.
4.        Fairy dishwasher powder: konsumen tetap membeli produk merek tersebut sekalipun tidak cocok dalam menggunakannya, ini dikarenakan begitu loyalnya terhadap suatu merek.
5.        Produk sering terjual pada tempat-tempat yang menguatkan brand image tersebut, contohnya menjual minuman di sebuah tempat olahraga.


2.        Price (harga), yaitu jumlah tertentu yang harus disiapkan konsumen untuk membeli suatu produk, berkaitan dengan:
a.        Skimming: harga yang tidak pasti atau dapat berubah sesuai keadaan, yang akan membuat konsumen tertarik. Contohnya, untuk calon murid yang mendaftarkan diri pada gelombang pertama maka pihak sekolah menawarkan uang pangkal yang dibayarkan akan lebih murah.
b.       Penetrasi: membuat harga yang lebih murah dari pesaing, dan cenderung memberi diskon untuk produknya.
c.        Psychological: perbedaan harga antara penjual satu dan penjual lainnya akan mempengaruhi keadaan psikologi seorang konsumen.
d.       Cost-plus: strategi memberi suatu tambahan pada saat konsumen membeli produk kita. Contohnya, Matahari Dept. Store yang memberi sebuah voucher tambahan bila konsumen telah berbelanja sekian rupiah.
e.        Loss leader: strategi menjual produk dengan harga murah namun banyak yang beli, daripada untung besar namun sedikit pembeli.

Cara menciptakan harga terbaik (best price) untuk suatu produk:
1.      Menempatkan harga dengan benar yang sesuai keadaan produk dan pasar.
2.      Beberapa dasar/alasan untuk menentukan harga tersebut
a.        Berapa biaya untuk membuat produk
b.        Berapa harga yang ditawarkan pesaing
c.        Mencoba mengenali produk-produk baru
d.       Bergantung dengan image yang ingin dibangun untuk sebuah produk

Mengambil keputusan
1.        Harga yang murah akan menarik pelanggan, ini memungkinkan kuantitas atau banyaknya suatu produk terjual.
2.        Harga yang kompetitif atau dapat bersaing, berkaitan dengan bagaimana melihat pelayanan, kualitas, serta promosi produk yang lebih baik, bukan hanya melihat murahnya harga.
3.         Harga tinggi dapat dibayarkan jika produknya pun terlihat sangat baik dari yang lain.

Teknik penentuan harga:
1.         Berdasarkan waktu, contohnya: saat lebaran tiba, pakaian akan mengalami diskon.
2.        Cost-plus (tambahan), contohnya: kebijakan buy 2 get 1
3.        Start-up or penetration pricing
4.        Off the top or price skimming

Tidak ada komentar:

Posting Komentar